Company Background
PT Alam Sutera Realty Tbk merupakan perusahaan pengembang properti terintegrasi dengan fokus kegiatan usaha pada pembangunan dan pengelolaan perumahan, kawasan komersial, kawasan industrial, dan pengelolaan pusat perbelanjaan, pusat rekreasi serta perhotelan. Proyeknya antara lain Alam Sutera di serpong, Tangerang, dan proyek Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana di Bali.Hingga akhir 2017, Perusahaan telah membangun 37 cluster perumahan dan 2 apartemen di kawasan Alam Sutera. Setiap cluster terdiri dari 150300 unit rumah dan didukung oleh berbagai fasilitas premium, seperti pendidikan, hiburan, kesehatan, serta pusat perbelanjaan yang dapat menghadirkan kenyamanan hidup.
Pendiri: Harjanto Tirtohadiguno
Selain kepemilikan Alam Sutera, Harjanto juga memiliki saham mayoritas sebesar 40.3% dari PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk ( BEST ). Kawasan Industri Fajar Bekasi dibeli melalui Argo Manunggal Group .
Didirikan: 1993
Harga saham: ASRI (IDX) Rp 155,00 -2,00 (-1,27%)
18 Mar 15.11 WIB – Penafian
Anak perusahaan: Alfa Goldland Realty, Pt Delta Mega Persada, LAINNYA
Presiden Director Joseph Sanusi Tjong memiliki 0.01% saham dan The Nicholas juga memiliki saham.
Pada tahun 2020 perusahaan mengalami kerugian 1.028 Milyar namun pada tahun 2021 sampai Q3 perusahaan mengalami penurunan kerugian menjadi 185 Milyar. Di harga sekarang 155 nilai PBV berada di 0.33x .
Perusahaan dari tahun 2015 sampai 2019 membukukan laba profit konsisten. Namun pada tahun 2020 perusahaan mengalami penurunan pendapatan hanya memperoleh 1.413 Milyar , sehingga menyebabkan kerugian sebesar 1.037 Milyar. Hal ini disebabkan oleh Covid, sehingga menyebabkan penjualan property ikut menurun.
Total Aset dan liabilitas rata-rata masih mirip seperti tahun-tahun sebelumnya.
PBV saham ASRI pernah menyentuh 4.23x di tahun 2013 . Saat ini saham ASRI berada di Price to book value 0.33x . Harga saham saat ini undervalue.
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Emiten properti, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) optimis target marketing sales sebesar Rp 3,4 triliun akan tercapai sampai dengan akhir tahun 2022. Sementara di tahun lalu, perseroan bidik target marketing sales sebesar Rp 3,2 triliun. Sehingga target tahun ini naik Rp 200 miliar dibanding tahun sebelumnya.
Marketing Director ASRI, Lilia Sukotjo mengatakan target yang dibidik itu lantaran perseroan telah meluncurkan cluster perumahan modern melalui proyek terbarunya Sutera Sawangan by Alam Sutera.
Adapun untuk penjualan proyek ini ditargetkan bisa mencapai Rp 250 miliar. “Di tahun 2022, kami targetkan marketing sales bisa mencapai Rp 3,4 triliun,” ujar dia saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (17/2).
Adapun, di samping peluncuran kluster Sutera Sawangan, perseroan juga akan menggarap beberapa proyek lagi di tahun ini. KONTAN.CO.ID
Kinerja perusahaan sudah mulai mengalami perbaikan di tahun 2021. Saat ini harga komoditas mengalami banyak kenaikan di masa Commodity Supercycle, selanjutnya kemungkinan akan berlanjut ke sector property boom.
Bisnis.com, JAKARTA — Perbankan investasi asal Amerika Serikat (AS), J.P. Morgan memiliki pandangan positif terhadap prospek sektor saham properti Indonesia hingga 2022. Lewat riset terbarunya, Tim Analis J.P. Morgan melaporkan marketing sales empat pengembang properti teratas yakni PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), PT Ciputra Development Tbk. (CTRA), PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON), dan PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) berada di atas ekspektasi hingga akhir kuartal III/2021. J.P. Morgan menyebut marketing sales keempat pengembang itu naik 39 persen year on year (yoy) atau melebihi level sebelum pandemi Covid-19.
Secara detail, pertumbuhan terbesar dibukukan SMRA dengan kenaikan 71 persen secara tahunan. PWON, CTRA, dan BSDE mengekor dengan kenaikan masing-masing 42 persen, 33 persen, dan BSDE 29 persen. Kontribusi pertumbuhan marketing sales terbesar berasal dari periode semester I/2021. Pencapaian itu mampu mengimbangi pelemahan sementara pada kuartal III/2021 lantaran penerapan PPKM Darurat pada Juli 2021 — Agustus 2021. “Kami tetap positif terhadap sektor properti Indonesia. Momentum yang kuat akan berlanjut pada 2022,” tulis Tim Analis J.P. Morgan dalam riset yang dikutip, Selasa (23/11/2021).
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “”, Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20211123/192/1469298/ramalan-jp-morgan-habis-supercycle-terbit-property-boom.
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah kembali memperpanjang diskon pajak untuk membeli rumah baru alias insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemeritan (PPN DTP) Properti. PPN DTP properti ini diperpanjang selama 9 bulan sepanjang tahun 2022.
Kelanjutan insentif PPN DTP rumah tertuang dalam PMK Nomor 6/PMK.010/2022 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Rumah Tapak dan Satuan Rumah Susun yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2022, yang ditetapkan pada 2 Februari 2022 lalu.
Febrio mengungkapkan, besaran diskon pajak perumahan yang dilanjutkan ini tetap dikurangi. Pemerintah hanya memberikan PPN DTP 2022 sebesar 50% dari insentif PPN DTP tahun 2021.
Pada tahun lalu, diskon pajak diberikan 100% bagi hunian dengan nilai jual sampai dengan Rp 2 miliar. Sementara untuk hunian dengan nilai jual Rp 2 miliar sampai Rp5 miliar, diskon pajaknya hanya 50%. Pada tahun 2022 ini, insentif diberikan hingga kuartal III, yang diarahkan untuk penyerahan rumah tapak maupun unit rusun.
“Besaran PPN DTP adalah 50% atas penjualan rumah paling tinggi Rp 2 miliar, serta 25% atas penjualan rumah dengan harga di atas Rp 2 miliar – Rp 5 miliar,” ucap Febrio.
Adapun persyaratan untuk mendapatkan diskon pajak beli rumah, yakni penyerahan terjadi pada saat ditandatanganinya akta jual beli, atau ditandatanganinya perjanjian pengikatan jual beli lunas, di hadapan notaris serta dilakukan penyerahan hak secara nyata untuk menguasai rumah tapa/rusun siap huni. KONTAN.CO.ID
Diskon PPN yang diberikan pemerintah memberikan dampak positif bagi sector property. Insentif ini diharapkan efektif meningkatkan daya beli masyarakat dan mendukung sektor perumahan dengan efek pengganda yang besar ke perekonomian nasional.
Harga saat ini berada di 155 , harga pernah menyentuh area 1150 di bulan Maret tahun 2013.
No Responses