Analisa Saham GRAB
Grab merupakan salah satu platform layanan on demand yang bermarkas di Singapura. Berawal dari layanan transportasi, perusahaan tersebut kini telah mempunyai layanan lain seperti pengantaran makanan dan pembayaran yang bisa diakses lewat aplikasi mobile. GRAB merupakan Super App yang terus menambah layanan lainnya yang dari awalnya hanya jasa transportasi. Didirikan: 2012
CEO: Anthony Tan (Jun 2012–)
Kantor pusat: Singapura dan Indonesia
Jumlah karyawan: 6.000 (2019)
Pendiri: Anthony Tan, Tan Hooi Ling
Anak perusahaan: GP Network Asia Pte. Ltd., iKaaz Software Private Ltd., Grab Financial Group
Perusahaan saat ini beroperasi di 480 kota di delapan Negara : Singapura, Malaysia, Indonesia, Vietnam, Thailand, Filipina, Cambodia dan Myanmar.
Jumlah pengguna Grab di Indonesia selama tahun 2020 lalu mencapai 21,7 juta , sedangkan jumlah penduduk Indonesia mencapai 271,34 juta jiwa . Masih ada ruang untuk tumbuh bagi GRAB.
Hingga saat ini, Grab sudah tersedia di 125 kota di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh sampai Papua.
“According to App Annie’s data, the Grab application has been downloaded by 187 million users as of June 2020, while Gojek with 170 million users. The largest user base lies in Indonesia. In terms of Grab, it is around 66%, while Gojek is 90%.”
Thailand dengan jumlah penduduk mencapai 70.058.209 jiwa. Terjadi peningkatan jumlah pengguna aplikasi GRAB di Thailand di tahun 2020.
According to a survey conducted by Rakuten Insight, 77 percent of Singaporean respondents stated that GrabFood was the food delivery app they used the most.
…
Most used app for food delivery orders in Singapore as of August 2021.
Di Singapore sendiri berdasarkan survey, 77% responden paling sering menggunakan Grabfood.
Hingga Juni 2021, saingan GRAB yaitu aplikasi Gojek telah diunduh hingga lebih dari 190 juta kali
Fund besar yang masuk investasi di GRAB :
- Baupost Group, Inc,.(The) LLC share 6,402,221
- Temasek Holdings (Private) Limited
- MUFG Bank Ltd
Mar 03, 2022 GRAB :
- Strong end to 2021 with another record quarter and year in Gross Merchandise Value (“GMV”), exceeding the high end of full year 2021 guidance range
- 2021 GMV grew 29% year-over-year (“YoY”) to $16.1 billion, and Q4 GMV grew 26% YoY to $4.5 billion
- Deliveries continues to outperform with GMV growing 56% YoY in 2021, and 52% YoY in Q4
- Mobility on the road to recovery with 45% quarter-over-quarter (“QoQ”) GMV growth in Q4
- Grab retained regional category leadership in 2021 for online food delivery, ride-hailing and e-wallet payments; accounting for more than half of Southeast Asia’s total food delivery GMV
GMV ( Gross Merchandise Value ) mengalami peningkatan sebanyak 29% dari tahun 2020 ke 2021 .
MTU ( Monthly Transacting User) mengalami penurunan -2% dari tahun 2020 ke 2021 karena lockdown Covid. Tapi dalam 3 bulan terakhir Desember 2021 mengalami pemulihan dan peningkatan 3%.
Di tahun 2021 loss sebesar 3,555 Millions mengalami peningkatan kerugian sebanyak 30% jika dibandingkan tahun 2020 sebesar 2,745 millions. Namun di sisi lain ada peningkatan revenue sebesar 44% tahun 2021 menjadi 675 millions dibandingkan tahun 2020 sebesar 469 millions. Menurut saya revenue yang tumbuh diiringi dengan peningkatan kerugian, menunjukkan perusahaan masih bertumbuh.
Namun bukan hal baik, jika peningkatan loss tidak diimbangi dengan pertumbuhan revenue. Ketika laporan keuangan rilis awal maret dan terjadi peningkatan kerugian, saham GRAB mengalami penurunan significant hingga menyentuh $2.95. Bagi saya ini adalah peluang untuk mencicil bertahap membeli saham ini.
- In Thailand, Grab is creating access to approximately 2.8 billion Thai baht (approximately $85 million) in working capital for local small and medium businesses through the Grab Financial Group. This will enable more than 18,000 merchant-partners to potentially access working capital from Q3 2021 onwards.
Di Negara Thailand ada bank Krungsri yang sahamnya mayoritas dikuasai MUFG Bank . Dan bank Krungsri bermitra dengan Grab dalam menyediakan loan melalui aplikasi grab untuk drivers, food merchant dan users.
Grab memiliki data yang sangat berharga mengenai pendapatan mitra mereka dari users, drivers dan food merchant. Sehingga mereka bisa mengukur kemampuan seseorang dalam memberikan pinjaman dana. Misalnya saja sebagai mitra food merchant grab, pihak grab memiliki data omset penjualan makanan dari food merchant yang diorder melalui aplikasi grab.
Dari sini Grab bisa menghitung batas pinjaman yang aman untuk diberikan kepada mitra grab tersebut. Dan karena berdasarkan transaksi real yang terjadi di aplikasi, data tersebut jauh lebih akurat dibandingkan data yang dimiliki bank konvensional.
Karena ketika bank konvensional akan memberikan pinjaman kepada nasabah, mereka tidak memiliki data yang benar-benar valid. Sehingga pihak bank akan sulit menjangkau nasabah kecil atau ada banyak yang masih unbankable.
IPO GRAB
Harga Grab IPO di harga $11.89 di tanggal 2 Desember 2021 . Dan sekarang harga di kisaran $3 sudah turun 70% lebih dari harga IPO ,merupakan area harga pembelian yang bagus saat ini. Menurut saya harga sudah terdiskon banyak sejak IPO.
Jika kita bandingkan dengan saham UBER
UBER IPO 10 Mei 2019 dengan harga $42 per lembar saham. Lalu mengalami penurunan mendekati 68% hingga $13.7 per lembar di bulan Maret 2020 . Lalu setelah itu harga mengalami kenaikan significant.
Ketika IPO umumnya saham akan mengalami penurunan terlebih dahulu, karena banyak pemegang saham awal yang melakukan exit dengan menjual sahamnya saat IPO. IPO merupakan salah satu exit strategy bagi para investor. Karena itu akan lebih baik kita tidak terlalu terburu-buru ketika membeli saham IPO.
Menurut saya GRAB masih akan tumbuh ke depannya. GRAB masih dibutuhkan dan digunakan oleh masyarakat karena sangat membantu dalam transportasi dan food delivery serta hal lainnya.
Saya sendiri masih nyaman menggunakan aplikasi grab untuk memesan makanan online. Rata-rata orang di sekitar saya juga masih banyak yang menggunakan GRAB. Dan jasa yang ditawarkan oleh GRAB sudah menjadi kebutuhan banyak orang dalam menjalani hidup. GRAB dan GOJEK adalah 2 pemain besar di industry ini. Sehingga sulit dan tantangan besar bagi pemain lain yang sejenis untuk masuk . Karena GRAB & GOJEK sudah menjadi terlalu besar dan mendominasi. Untuk GRAB sendiri sudah ekspansi lebih luas ke kota-kota kecil lainnya di Indonesia dibandingkan GOJEK. Dan jumlah driver GRAB saya lihat di lapangan masih lebih dominan.
No Responses