ANALISA SAHAM PBRX (PAN BROTHERS TBK)
Company Background
PT Pan Brothers Tbk (Perseroan) didirikan pada tanggal 21 Agustus 1980. PT Pan Brothers Tbk dan Entitas Anak bidang garment memproduksi “Technical, Functional and Activewear” yang diperuntukkan olahraga musim dingin, Baju Ski, Baju Jogging, Baju Panjat Gunung, serta baju untuk aktifitas atau olahraga alam. “Woven Garment” seperti Jaket dengan lapisan penghangat dan Jaket Ringan, Celana Formal dan Santai, Celana Pendek, Baju Wanita, Kemeja, dan lain-lain. “Cut & Sewn Knit Garment”, seperti Kaos Polo, Kaos Golfs, Jaket dan Celana Training, Kaos Santai, dengan berbagai jenis bahan. Mulai tahun 2020 Perusahaan juga memproduksi “Alat Pelindung Diri (APD)”, seperti berbagai jenis masker dan hazmat dengan berbagai jenis bahan yang sesuai standar medis.
PT Pan Brothers Tbk dan anak usaha industri garmen menyediakan produk garment untuk berbagai brand seperti: Uniqlo, Adidas, The North Face, Salomon, Arcteryx, J Crew, Dillard, LL Bean, Macy’s, Orvis, Stella Mc Cartney, Spyder, Mavic, Strellson, Oviesse, Coin SpA, Holy Fashion, Atomic, Kathmandu, Duluth, Indygena, Polo Ralph Lauren, Sterling, Burton, Wilson, Christopher & Banks, Columbia, Oakley, Hunter, Prada, Betabrand, Banana Republic, Joe Brown, Scotch & Soda, Disentis, Lululemon, Black Diamond, Dakine, Armada, G-Star, Woolrich, IKEA, dan brand lainnya. Pasar ekspor Perseroan tersebar di seluruh dunia sekitar 102 negara, seperti Amerika Serikat, Eropa Barat dan Timur, Kanada, Asia, Australia, New Zealand, Amerika Latin, dan negara-negara lainnya.
Anne Patricia Sutanto sebagai Vice President perusahaan memegang 4.19% saham.
Terjadi pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sejak tahun 2015 pendapatan 5.774B dengan laba 145B kemudian naik di tahun 2020 9.552B dengan kenaikan laba bersih hamper 2kali menjadi 268B . Perusahaan masih bisa meningkatkan laba saat pandemi Covid.
Saat ini harga saham 125 dengan PBV 0.19x dan PER 2.57 , sedang undervalue. Di tahun 2021 juga terjadi peningkatan net income. Namun perusahaan memiliki short term debt yang cukup besar.
Tantangan PBRX
Manajemen PBRX melanjutkan, sejak Oktober 2020 sampai saat ini, Pan Brothers dan Grup selalu dan tetap membayar kewajiban bunga secara rutin. Utang kepada para bank adalah utang modal kerja dan diperlukan untuk kepentingan modal kerja perseroan, agar penjualan perseroan tidak mengalami penurunan yang drastis. “Sehingga memang fasilitasnya tetap diperlukan namun bunga tetap bisa kami bayarkan,” kata Manajemen PBRX.
Tantangan yang dihadapi di masa pandemi Covid-19 dan dihentikannya fasilitas kredit yang digunakan sebagai modal kerja, membuat kondisi arus kas PBRX menjadi sangat tertekan. Namun, di tengah situasi yang kurang mendukung, perseroan masih dapat membukukan laba positif hingga saat ini. “Semua itu dapat terealisasi karena dukungan dan kepercayaan dari buyer dan supplier agar kegiatan operasional dapat terus berjalan normal tanpa adanya pengurangan karyawan/PHK,” ujar PBRX.
PBRX pun percaya semua usaha maksimal yang telah dilakukan akan mewujudkan rencana bisnis perseroan dan sejalan dengan upaya pemerintah mendukung pemulihan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Pan Brothers (PBRX) Lolos Gugatan Pailit oleh Maybank, Apa Selanjutnya?”,
Berita 9 Maret 2022
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pengadilan Amerika Serikat (United States Bankruptcy Court Southern District of New York)
memberikan persetujuan atas pengajuan Chapter 15 restrukturisasi PT Pan Brothers Tbk (PBRX) pada 8 Maret 2022 waktu New York atau 9 Maret 2022 waktu Indonesia. Dengan persetujuan ini, skema pengaturan di Pengadilan Tinggi Singapura juga berlaku di seluruh yurisdiksi Amerika Serikat (AS).
Sejalan dengan persetujuan tersebut, tanggal efektif restrukturisasi Pan Brothers juga mulai berlaku. Hal ini sesuai dengan klausul 2.7 Skema Dokumen Perjanjian yang menyatakan bahwa disetujuinya pengajuan Chapter 15 di Pengadilan AS merupakan syarat terjadinya tanggal efektif restrukturisasi emiten berkode saham PBRX ini.
“Sehingga ini memastikan kepada seluruh stakeholders bahwa restrukturisasi PBRX ini pasti berjalan sesuai skema yang telah disetujui di Pengadilan Tinggi Singapura,” kata Direksi Pan Brothers dalam keterangan tertulis, Rabu (9/3). Manajemen Pan Brothers menyampaikan, penyelesaian proses restrukturisasi ini akan membuat PBRX dapat bergerak lebih leluasa untuk menjalankan operasional perusahaan tanpa hambatan. Prospek industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang secara geopolitik sangat menguntungkan Indonesia tentunya juga bermanfaat bagi PBRX terutama setelah penyelesaian restrukturisasi PBRX.
Manjemen Pan Brothers mengklaim, di tahun 2021, saat restrukturisasi berjalan, penjualan PBRX tetap bisa dipertahankan dan tumbuh. “Perusahaan yakin tahun 2022 ke depan akan menjadi tahun yang lebih baik seiring dengan naiknya permintaan TPT ke Indonesia,” ucap manajemen.
Sebagai gambaran, pada periode Januari-September 2021, Pan Brothers membukukan penurunan pendapatan 3,04% year on year (yoy) menjadi US$ 507,81 juta, dari US$ 523,78 juta. Pada periode ini, penjualan PBRX masih didominasi ke pasar Asia yang mencatatkan penjualan senilai US$ 292,95 juta atau tumbuh 4% yoy dari sebelumnya US$ 280,35 juta.
Setelah itu, diikuti oleh pasar Amerika US$ 138,26 juta, Eropa senilai US$ 61,33 juta, dan negara lainnya sebesar US$ 15,26 juta. Seiring dengan turunnya pendapatan total, laba bersih PBRX ikut turun 1,19% yoy menjadi US$ 19,03 juta dari sebelumnya US$ 19,25 juta.
Sebagai gambaran, pada tahun lalu penjualan untuk Uniqlo mencapai 26% dari total penjualan Pan Brothers sebesar US$ 482,2 juta. Porsi itu mengalahkan penjualan Pan Brother di merk ternama lainnya seperti The North Face, Adidas, H&M dan merk lainnya.
“Posisi kedua itu merk Adidas yang menyumbang pemasukan besar ke perusahaan,” kata Anne. ( berita 7 Maret 2018).
Harga saat ini berada di 125 dan sideways. Menurut saya harga saat ini sudah murah dan bisa dijadikan saat yang tepat untuk cicil beli masuk bertahap, bila harga turun lagi maka bisa masuk kembali . Namun tetap harus diperhatikan story dari saham ini dan apakah restrukturisasi hutang berjalan lancar.
Selanjutnya saya akan membahas mengenai investigasi di Uniqlo untuk melihat apakah bisnisnya berjalan baik. Karena tentu ini akan berpengaruh terhadap PBRX yang customer besarnya adalah Uniqlo. Dimana Uniqlo menyumbang sampai ¼ pendapatan di PBRX.
No Responses